Disfungsi seksual adalah suatu kondisi di mana seorang pria atau wanita tidak puas secara seksual. Masalah ini bisa terjadi pada siapa saja kapan saja. Namun, mereka yang telah memasuki usia lanjut lebih mungkin mengalaminya.
Ada berbagai jenis disfungsi seksual yang terjadi pada pria atau wanita. Gangguan ini sendiri dapat berupa hilangnya keinginan untuk berhubungan seks, atau dapat berupa keinginan untuk berhubungan seks tetapi mengalami ketidakmampuan untuk merasakan rangsangan seksual.
Apa itu Disfungsi Seksual dan Apakah Umum Terjadi?
Siklus respons seksual secara tradisional mencakup antisipasi, gairah, orgasme, dan resolusi. Hasrat dan gairah kedua belah pihak merupakan bagian dari fase antisipasi atau gairah dari respon seksual.
Menurut studi, wanita tidak selalu melalui tahap-tahap ini secara berurutan. Penelitian menunjukkan bahwa disfungsi seksual adalah hal biasa, tetapi masih sangat banyak yang merasa hal tersebut tidak ‘layak’ dibahas.
Gangguan kesehatan disfungsi seksual dalam kegiatan seksual ini memang lebih banyak dialami orang usia lanjut terkait dengan kondisi kesehatan yang rentan lebih buruk. Tetapi yang perlu kamu ingat, setiap orang bisa mengalaminya.
Pria dianggap lebih rentan terhadap masalah seksual selama ini. Namun, sebenarnya lebih mungkin dialami oleh wanita dengan skala 43% wanita dan 31% pria. Faktor-faktor seperti perubahan hormonal menopause menjadi pemicu utama terjadinya gangguan seksual pada wanita. Sementara bagi pria, gangguan ini biasanya disebabkan oleh disfungsi ereksi.
Gejala Disfungsi Seksual
Bagaimana dengan gejala atau ciri seseorang alami disfungsi seksual? Berikut beberapa gejala umumnya.
- Kehilangan atau Kurangnya Hasrat Seksual
Gangguan ini terjadi ketika seseorang kehilangan libido atau memiliki sedikit libido untuk aktivitas seksual. Dalam istilah medis, masalah disfungsi seksual disebut juga dengan masalah penurunan libido.
Libido yang rendah disebabkan oleh menurunnya jumlah kadar hormon estrogen dan testosteron yang mana bisa dilatarbelakangi oleh kondisi kesehatan kronis seperti diabetes dan penyakit jantung koroner.
Penyebab lain yang memicu menurunnya libido adalah alami depresi, mengalami gangguan kecemasan, dan masalah psikologis lainnya.
- Alami Gangguan Gairah Seksual
Gangguan ini membuat pria dan wanita sulit terangsang secara seksual . Bahkan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan seks. Salah satu contoh yang paling umum penyebabnya adalah alami disfungsi ereksi. Bagi sebagian kasus, penderitanya tetap terangsang untuk melakukan hubungan seks, tapi kesulitan mendapat kepuasan.
- Alami Gangguan Orgasme
Gejala dari disfungsi seksual lainnya berupa kesulitan dalam mencapai orgasme. Meski anita paling banyak mengalaminya, tapi pria juga bisa saja.
Kondisi patologis tertentu seperti nyeri saat berhubungan seks, gangguan stres, mudah lelah, dan perubahan hormonal, serta ketidakmampuan melakukan seks dengan benar dapat mempengaruhi hasrat seksual yang mana menghambat atau menghilangkan sensasi orgasme.
- Gangguan Nyeri (Merasa Nyeri saat Berhubungan Seks)
Nyeri saat berhubungan seksual dapat mengindikasikan adanya masalah dengan fungsi seksual. Bagi wanita, nyeri saat penetrasi dapat disebabkan oleh vagina yang kering, infeksi saluran kemih (ISK), dan vaginismus (gangguan otot vagina).
Tidak hanya itu, nyeri saat berhubungan seks pada wanita dapat disebabkan oleh perubahan hormonal, menopause, dan faktor lain. Sedangkan pada pria bisa disebabkan penyakit Peyronie (kerusakan fisik pada penis), infeksi saluran kemih, prostatitis, juga jamur.Jangan ragu berkonsultasi kepada dokter bila kamu mengalami gejala atau ciri disfungsi seksual termasuk bila dialami oleh pasanganmu. Bicarakan bersama pasangan dalam mencari solusi terbaik. Sebab aktivitas seksual yang sehat merupakan salah satu kunci rumah tangga harmonis.