Pendidikan seks bagi remaja sering sekali dilekatkan dengan stigma yang buruk di masyarakat. Tidak bisa dipungkiri, pendidikan seks sendiri masih menjadi hal yang tabu di Indonesia. Tapi, tahukah kamu bahwa memberikan pendidikan seks bagi remaja bukan berarti mendorong mereka untuk melakukan aktivitas seksual? Tujuan pendidikan seks bagi remaja justru menghindarkan remaja dari perilaku seksual yang berisiko dan memberikan edukasi sejak dini tentang kesehatan seksual.
Pendidikan seks bagi remaja bisa meliputi anatomi tubuh manusia sesuai dengan jenis kelaminnya, sistem reproduksi manusia, hingga risiko penularan penyakit seksual melalui aktivitas seksual yang tidak aman. Edukasi ini sangat penting untuk didapatkan oleh remaja agar tidak mengambil langkah yang salah karena tidak adanya ilmu yang diterima.
Kenali hal penting dalam pendidikan seks
Pendidikan seks adalah suatu pembelajaran yang harus diberikan oleh orang yang dapat dipercaya dan berpengaruh dalam kehidupan anak remaja, contohnya orangtua atau guru di sekolah. Namun, dalam memberikan pendidikan seks pada remaja, ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan, antara lain:
- Ilmu mengenai perkembangan manusa, meliputi sistem reproduksi, masa pubertas, orientasi seksual, dan identitas gender.
- Ilmu mengenai hubungan manusia, seperti hubungan keluarga, hubungan pertemanan, hubungan romantis, dan percintaan.
- Ilmu mengenai keterampilan pribadi, yaitu komunikasi individu dan kelompok, negosiasi, dan cara mengambil keputusan dengan baik
- Ilmu mengenai perilaku seksual seperti hubungan seksual yang berisiko, pantangan hubungan seksual, dan seksualitas manusia.
- Ilmu mengenai kesehatan seksual seperti penyakit menular seksual, kontrasepsi yang bisa digunakan manusia, hingga fase kehamilan.
- Ilmu mengenai masyarakat dan budaya yang meliputi peran gender di lingkungan sekitar, keragaman, serta seksualitas di media
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan seks?
Pendidikan seks dapat diberikan pada usia ideal remaja yaitu di angka 11 tahun pada remaja perempuan. Dimana pada usia tersebut, perempuan akan mendapatkan haid untuk pertama kalinya. Sementara untuk remaja laki-laki ada di usia 12-15 tahun atau saat dimana remaja laki-laki sudah mengalami mimpi basah.
Namun, pendidikan seks pada remaja dapat diberikan sedini mungkin tanpa adanya acuan umur. Orangtua sebagai penyampai materi harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk menyampaikan pendidikan seks pada remaja.
Ajarkan pendidikan seks pada remaja dengan 4 cara ini
Dalam memberikan pendidikan seks pada remaja, orangtua ataupun guru dan pengajar dapan memperhatikan 4 cara ini agar dapat tersampaikan dengan baik, yaitu:
Perhatikan situasi yang tepat
Situasi yang tepat untuk memberikan pendidikan seks pada remaja dapat dimulai saat orangtua sedang berdiskusi dengan anak. Mulailah dengan topik yang ringan seperti kasus pelecehan seksual yang ada di berita, berdiskusilah secara terbuka dengan anak sehingga pendidikan seks dapat diberikan dengan baik.
Usahakan berbicara dengan jujur
Orangtua mungkin akan merasa kebingungan ketika anak mereka menanyakan hal-hal terkait dengan seks. Berbicaralah dengan jujur agar pendidikan seks pada anak dapat dicapai dengan baik.
Usahakan untuk menyampaikan pendidikan seks dengan lugas
Apa itu penyampaian secara lugas? Dalam memberikan pendidikan seks, penyampaian secara lugas adalah penyampaian yang jelas dan tidak bertele-tele agar anak dapat menangkap informasi sebaik mungkin.
Hindari memberikan pendidikan dengan menakuti-nakuti
Tahukah kamu bahwa metode menakuti-nakuti dalam memberikan pendidikan seks akan berakibat fatal? Remaja akan cenderung merasa tertantang dan penasaran jika pendidikan seks disampaikan dengan cara menakuti-nakuti.
Apa saja tujuan pendidikan seks?
Pendidikan seks bagi remaja memiliki beberapa tujuan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, antara lain:
- Memberikan pencegahan salah informasi yang didapatkan melalui media dan lingkungan
- Memberikan informasi tentang penyakit menular seksual yang berbahaya
- Memberikan kedekatan anak dan orangtua agar dapat terbuka satu sama lain
- Memberikan perlindungan anak dari pergaulan bebas
Perlu diingat bahwa pendidikan seks amat sangat penting untuk disampaikan, tapi pada prosesnya, jangan sampai mengambil tindakan yang salah kepada anak agar bisa tersampaikan dengan baik.